Minggu, 05 Maret 2017


Pembangunan Gedung madrasah diniyah yang baru pondok pesantren Tarbiyatul Islamiyah Sumenep Jawa Timur dan telah dibangun pada pertengahan bulan januari 2013, dan pembangunan ini diperkirakan menelan biaya kurang lebih dari 400.000.000,00.- ( Empat ratus juta rupiah). Gedung ini dibangun dengan 4 local yang berukuran 7x9 direncakan akan di lantai menjadi 3 lantai keatas yang akan berjumlah 9 local/ruangan, dimana pada lantai pertama akan di tempati mukim untuk para santri dan pada lantai dua akan ditempati sekolahan khusus Madrasah Diniyah/KeAgamaan, dilantai yang terahir atau lantai tiga akan ditempati aula dan kegiatan-kegitan lain yang sifatnya KeAgamaan.





Rabu, 25 Desember 2013

Pembangunan Madrasah Diniyah Pondok Pesantren Tarbiyatul Islamiyah
Pembangunan Pondok Pesantren Tarbiyatul Islamiyah

Senin, 28 Januari 2013


 عن كَعْبِ بن عُجْرَةَ قال قُلْنَا أو قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَمَرْتَنَ
ا أَنْ نُصَلِّيَ عَلَيْكَ وَأَنْ نُسَلِّمَ عَلَيْكَ فَأَمَّا السَّلَامُ فَقَدْ عَرَفْنَاهُ فَكَيْفَ نُصَلِّي عَلَيْكَ قال قُولُوا اللهم صَلِّ على مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ كما صَلَّيْتَ على إبراهيم وَبَارِكْ على مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ كما بَارَكْتَ على آلِ إبراهيم إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Artinya:
“Diriwayatkan dari Ka’ab bin ‘Ujrah ia berkata: Kami berkata atau mereka berkata: Wahai Rasulullah, engkau menyuruh kami bersalawat kepadamu dan membaca salam kepadamu. Adapun (bacaan) salam kami telah mengetahuinya, tetapi bagaimana cara kami bersalawat kepadamu? Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda: Katakanlah: “Allahuma shalli ‘ala Muhammad wa ali Muhammad kama shallayta ‘ala Ibrahim wa barik ‘ala Muhammad wa ali Muhammad kama barakta ‘ala ali Ibrahim innaka hamidun majid

Maulid Nabi Muhammad saw

Maulid adalah gambaran atau biografi seseorang, sedangkan  maulid Rasul adalah kelahirannya Nabi Muhammad SAW, Allah SWT berfirman : ” Taatlah engkau kepada KU dan kepada Rasul “. Bagaimana kita mengenal Rasulnya Allah SWT : maka, para ulama-ulama menggambarkan pandangan mereka dengan mengutip kebesaran Rasulullah SAW dengan bentuk buku-buku mereka yang dinamai buku Maulid.
Allah SWT berfirman : “Dan pada dirimu ya Muhammad contoh tauladan yang besar “.  Firman Allah tersebut menjadikan para ulama lebih kuat, mereka menginginkan apa-apa yang dimaksudkan firman Allah SWT diatas dengan menjabarkan atau membahas biografi Rasulullah SAW. Maka mereka mengutip dengan buku-buku maulid yang kita kenal dengan kutipan-kutipan mereka diantaranya :
1. Maulid Syariful Anam
2. Maulid Ad-Diba’i
3. Maulid Al-A’zab
4. Maulid Barzanji
5. Maulid Simtudduror
6. Maulid Ad-Dia’ullami, dll.
Isi dari Maulid mereka sama menjelaskan kepribadian Rasulullah SAW, karena Allah SWT berfirman : ” Tidaklah Aku utus engkau ya Muhammad, karena engkau rahmat semesta alam “.
Apa yang disebut dengan Rahmat ?  ”Rahmat adalah Kasih sayang Allah yang dalam firmannya Raufurrahim = Pemaaf atau penyayang, tanda ini jelas bahwa maulid adalah pujian-pujian Allah SWT kepada Rasulullah yang sudah ada di dalam Al Qur’an yang lebih dijelaskan dalam buku Maulid, karena Allah SWT berfirman : ” Sesungguhnya Aku (Allah SWT) dan para malaikatku (Allah SWT) bershalawat kepada Rasululah SAW, wahai orang-orang yang beriman bershalawatlah kepada Rasulullah SAW”.
         Apa maksud Shalawat ? “Shalawat adalah pujian “, Shalawat kepada Rasulullah berarti memuji Rasulullah. Allah SWT telah memuji Rasulullah SAW, dalam firman diatas dan telah menyuruh kepada malaikat maupun manusia untuk memuji Rasulullah SAW. Banyak pujian-pujian Allah SWT di dalam Al Qur’an menggambarkan kemuliaan Rasulullah, berarti memuji Rasulullah adalah perintah Allah yang harus ditaati sampai kita didalam shalat pun membawa pujian kepada Rasulullah SAW dengan bershalawat kepadanya, menandakan betapa cintanya Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW.
Inti Maulid adalah Manusia harus mencontoh manusia yang mulia yaitu Nabi Muhammad SAW. Karena Nabi Muhammad SAW bersabda : ” Aku anak cucu Adam yang tak membanggakan diriku “. Jelas pujian tersebut bukan keinginan Rasulullah SAW, tetapi keinginan Allah SWT untuk seluruh hambanya memuji Rasulullah SAW.
Nabi bersabda : ” Barang siapa yang memujiku maka akan kulemparkan pasir “. lalu Allah SWT berfirman : ” Wahai orang-orang yang beriman pujilah Rasulullah SAW “. Kerendahan diri Rasulullah SAW telah terbukti diatas, bahwa pujian-pujian itu datangnya dari Allah SWT bukan keinginan Rasulullah SAW, berarti memuji Rasulullah SAW mengikuti keinginan Allah SWT (Perintah) dan siapa yang melanggar perintahnya berarti dia berpaling dari kebesaran Allah SWT, berarti pembacaan Maulid atau Shalawat adalah perintah Allah SWT atas hambanya untuk memuji Rasulullah SAW.
Yang Akhirnya Rasulullah SAW bersabda : ” Barang siapa yang bershalawat kepadaku maka Allah SWT akan menurunkan rahmat 10 kepadanya, dan mengampuni 10 dosanya, dan mengangkat 10 derajatnya “ (Riwayat Bukhari dan Muslim).
Dan masih banyak lagi hadits-hadits yang berkaitan dengan  seseorang membaca Maulid atau bershalawat kepada Rasulullah SAW. Di zaman yang modern ini banyak sebagian kelompok mengharamkan atau membid’ahkan Maulid dan Shalawat kepada Rasulullah SAW, dikarenakan pemikiran mereka yang pendek tentang nabi Muhammad SAW dan pengetahuan mereka yang tidak kuat didalam Al Qur’an, karena tidak ada didalam Al Qur’an ayat yang menerangkan haramnya membaca Maulid atau Bid’ahnya membaca Shalawat, karena mereka dibekali ilmu-ilmu orang Yahudi dan Nasrani, karena ketidak mampuannya menjatuhkan nama nabi Muhammad SAW, dari dulu sampai sekarang mereka mencari bagaimana cara untuk merusak agama yang dibawa Nabi Muhammad SAW. Karena Allah SWT berfirman :    “Sesunguhnya orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan pernah Ridho (kepada ajaran Nabi Muhammad SAW) sebelum umat itu mengikuti ajaran Yahudi dan Nasrani
Dari rangkuman hasil diatas maka terbukti bahwa gerak gerik orang-orang Yahudi dan Nasrani telah memasuki tubuh Islam untuk menghancurkan agama yang dibawa Nabi Muhammad SAW. Karena Allah SWT berfirman : ”Agama yang diterima oleh Allah SWT adalah agama Islam”.
Maka kita akan mengenal islam dengan mengenal biografi Rasulullah SAW dengan pembacaan Maulid bukan ajaran orang-orang Yahudi dan nasrani yang menyangkal tentang biografi Nabi Muhammad SAW dalam rangkuman Maulid

Selasa, 07 Agustus 2012

Agar Puasa Tak Sia-Sia di Bulan Ramadhan

Pada dasarnya nilai ibadah puasa itu merupakan rahasia Allah SWT.
Seperti yang tertulis di hadits-hadits shoheh.
Rasulullah SAW bersabda,
"Setiap amal anak Adam bagi dirinya, kecuali puasa. Puasa itu untukKu dan Akulah yang menanggung pahalanya."
(HR. Bukhari).

Sesungguhnya berpuasa itu bukan hanya menahan lapar dan dahaga, namun hendaknya seseorang yang berpuasa juga menjauhi perbuatan yang haram.
Rasulullah SAW bersabda,
"Betapa banyak yang berpuasa tetapi ia tidak mendapatkan dari puasanya itu kecuali hanya lapar dan dahaga."
(HR. Nasai dan Ibnu Majah).


Nah, sebelum diterangkan menjaga semua dari berbagai hal, agar puasa kita tidak sia-sia, maka yang harus dilakukan pertama kali adalah:
1. Memantapkan hati kapan awal puasa.
Yakinlah bahwa puasa dilaksanakan pada hari H.
Kalau masih belum yakin dan ragu, cobalah untuk yakin 100 persen hari H nya adalah hari itu.

2. Niat Berpuasa.
Tanpa niat, otomatis puasa Ramadhan tidak akan diterima, hingga sia-sialah puasanya kalau ia berpuasa. Harus mengganti pada hari yang lain.
Niat dilaksanakan sebelum subuh, dengan niat tiap hari boleh dan kalau diniatkan sebulan penuh juga boleh.

Langkah selanjutnya adalah hindari dan menjaga seperti di bawah ini.
1. Menjaga Lisan.
Rasulullah SAW bersabda,
"Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum saja. Akan tetapi puasa adalah dengan menahan diri dari perkataan buruk. Apabila ada seseorang yang mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah,'Aku sedang puasa, aku sedang puasa.'"
(HR. Ibnu Majah dan Hakim).

Menjaga lisan disini diantaranya berdusta, menggunjing, memaki, bertengkar, banyak bersenda gurau, berdebat serta segala hal yang bisa mengundang kebencian dan permusuhan.
Kendalikan lisan dengan diam dan lebih utama kalau lisan disibukan dengan zikir.

2. Menjaga Telinga.
Hindari telinga kita dari mendengarkan perkataan dan pembicaraan yang dibenci Allah SWT.
Ingatlah bahwa setiap yang haram diucapkan, tentu haram pulu didengarkan.

Bahkan Allah SWT berfirman bahwa mendengarkan berita bohong sama halnya dengan memakan yang haram.
Allah SWT berfirman,

سَمَّاعُونَ لِلْكَذِبِ أَكَّالُونَ لِلسُّحْتِ فَإِنْ جَاءُوكَ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ أَوْ أَعْرِضْ عَنْهُمْ وَإِنْ تُعْرِضْ عَنْهُمْ فَلَنْ يَضُرُّوكَ شَيْئًا وَإِنْ حَكَمْتَ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِالْقِسْطِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ

Artinya:
"mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita bohong, banyak memakan yang haram. jika mereka (orang Yahudi) datang kepadamu (untuk meminta putusan), Maka putuskanlah (perkara itu) diantara mereka, atau berpalinglah dari mereka; jika kamu berpaling dari mereka Maka mereka tidak akan memberi mudharat kepadamu sedikitpun. dan jika kamu memutuskan perkara mereka, Maka putuskanlah (perkara itu) diantara mereka dengan adil, Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil."
(QS. Al Maidah:42).

Ghibah juga tidak diperbolehkan.

3. Menjaga agar Jangan Berlebihan.
Tahukah kalian bahwa berlebih-lebihan adalah hal yang sia-sia.
Misal saja saat berbuka puasa.
Sunnah hukumnya berbukan dengan menyegerakan dan hendaknya jangan berlebihan atau terlalu kenyang. Makanlah yang manis terlebih dahulu.

4. Jangan Riya'
Meski semuanya adalah masalah hati, namun kita harus berhati-hati agar ibadah Ramadhan kita tidak teracuni dengan sifat tercela seperti riya'
Karena potensi pamer atau riya' ini bisa saja muncul pada diri seseorang tanpa kita sadari.

Misal saja hal yang sepele adalah Tadarus.
Sah-sah saja kalau kita tadarus Al Qur'an dengan berlama-lama di masjid, bahkan sangat baik sekali.
Tapi, coba kita menata hati kembali agar ikhlas tadarus dengan berburu pahala di bulan puasa, bukan untuk pamer.

Tentu saja masih banyak hal-hal lain yang perlu kita jaga selama bulan Ramadhan agar ibadah puasa kita menjadi sempurna. Namun setidaknya beberapa hal di atas dapat membantu kita meraih keutamaan ibadah di bulan mulia tersebut.
Amiin. Pondok Pesantren Uswatun Hasanah

28 Keutamaan Membaca Shalawat

Banyak sekali hikmah dan fadhilah membaca shalawat.
Perintah dari Allah SWT dan anjuran untuk mendawamkan shalawat dari hadits dan para ulama tentu sja memiliki keutamaan tersendiri.

Untuk memotivasi diri pribadi khususnya dan orang islam lain pada umumnya untuk menggairahkan bershalawat kepada Rasulullah SAW, berikut ini beberapa fadhilah dan keutamaan membaca Shalawat.


28 Manfaat Membaca Shalawat:
  1. Melaksanakan perintah Allah SWT.
  2. Diangkat sepurluh derajat atas kedudukannya di sisi Allah SWT.
  3. Dituliskan bagi pembaca shalawat sepuluh kebaikan dan dihapuskan sepuluh kejelekan.
  4. Memperoleh limpahan rahmat dan kebajikan dari Allah SWT.
  5. Memperoleh kebajikan, mengangkat derajat, menghapus kejahatan, kesalahan dan dosa.
  6. Memperoleh pengakuan kesempurnaan iman bila membacanya 100 kali.
  7. Menjauhkan kerugian, penyesalam dan digolongkan ke dalam golongan orang-orang shaleh.
  8. Mendekatkan diri kepada Allah SWT.
  9. Memperoleh pahala seperti memerdekakan hamba sahaya.
  10. Memperoleh syafa'at dari Nabi Muhammad SAW.
  11. Memperoleh penyertaan dari malaikat rahmat.
  12. Memperoleh hubungan yang rapat dengan Nabi Muhammad SAW. Sebab jika seseprang bershalawat dan mengucapkan salam kepada Nabi Muhammad SAW, maka shalawat dan salamnya disampaikan kepada Beliau.
  13. Membuka kesempatan berkomunikasi dengan Nabi SAW dalam keadaan terjaga.
  14. Menghilangkan kesusahan, kegundaham dan melapangkan rezeki.
  15. Melapangkan dada dan hati yang sempit bila seseorang membacanya 100 kali.
  16. Menghapuskan dosa bila seseorang membacanya 3 kali setiap hari.
  17. Menggantikan sedekah bagi orang-orang yang tidak mampu bersedekah.
  18. Melipatgandakan pahala yang diperoleh terutama bila seseorang banyak membaca shalawat di hari Jumat.
  19. Mendekatkan kedudukan kepada Rasulullah SAW di Hari Kiamat.
  20. Menjadikan sebab doa kita diterima dan dikabulkan Allah SWT.
  21. Melepaskan diri dari kebingungan di Hari Kiamat.
  22. Memenuhi stu hak Rasulullah SAW atau memenuhi suatu ibadah yang diwajibkan Nabi SAW kepada umatnya.
  23. Dipandang sebagai seseorang yang mencintai Rasulullah SAW.
  24. Dikabulkan segala hajat atau kebutuhannya.
  25. Membuat orang yang membacanya menjadi ingat atas segala hal yang dilupakannya.
  26. Menghilangkan perasaan pelit.
  27. Menyelamatkan pembacanya dari kejahatan orang yang mendoakan keburukan baginya.
  28. mengundang keberkahan.
Begitu banyaknya khasiat membaca shalawat untuk Baginda Rasulullah SAW, jadi tunggu apalagi, mari kita bersama-sama mendawamkan / melanggengkan / rutin membacanya setiap hari dan sebanyak mungkin bahkan sebelum berdoa, sebelum tidur dan sebelum berkatifitas lainnya. Pondok Pesantren Uswatun Hasanah

Bacaan Istighfar agar Urusan Lancar | PP- Uswah

Bacaan Istighfar agar Urusan Lancar

Manusia hidup di dunia bisa jadi ada masalah mendadak, misalnya saja butuh biaya anak sekolah dan sebagainya. Yang kita ingat pertama kali tentu hutang kemana atau minta tolong teman, saudara atau bahkan tetangga kita.

Alangkah indahnya jika kita langsung ingat Allah SW, beristighfar dan berdoa terlebih dahulu sebelum ingat yang lainnya.
Karena kunci dari lepasnya masalah adalah dengan selalu ingat kepada-Nya serta mohon ampunan.

Barang siapa yang rajin membaca istighfar, minimal Astaghfirullah, lebih-lebih kalau Sayyidul Istighfar, Insya Allah semua urusan akan lancar.

Lafadz Sayyidul Istighfar tersebut adalah:
"Allahumma anta Rabbi Laa ilaaha illa anta, Kholaqtanii, wa anaa abduka, wa anaa 'alaa 'ahdika, wa wa'dikaa maa astato'tu, a'udzubikaa min sari maa shona'tu, abuuka laka, bib'matika 'alayyaa wa abuuka bidanbii fghfirlii fainnahu la yaghfiruddunuuba illa anta."

Artinya:
"Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, Tidak ada Tuhan selain Engkau, Engkaulah yang menciptakan aku dan akulah hamba-Mu. Akan kutepati janjiku (kepada-Mu) dengan seluruh kemampuanku.

Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan-kejahatan yang telah kuperbuat. AKu mengakui di hadapan-mu anugerah yang Engkau limpahkan kepadaku.
Kuakui dosa-dosaku. AMpunilah dosa-dosaku. Kerna tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosaku selain Engkau."
(HR. Bukhari dan Nasai).

Diriwayatkan oelh Syaddad bin Aus ra, Rasulullah SAW bersabda,
"Barang siapa yang tetap beristighfar, niscaya Allah menjadikan untuknya jalan keluar dari setiap kesempitan dan menjadikan kebahagiaan dari setiap kesusahan, dan memberinya rezeki yang tidak diperhitungkan."
(HR. Abu Dawud, Nasai, Ibnu Majah dan Hakim). Bacaan Istighfar agar Urusan Lancar | Uswah Islam

Pondok Pesantren Uswatun Hasanah